Keutamaan Sholat Dhuha

Sering kali kita mendengar, bahwa sholat dhuha adalah pembuka rezeki, mari kita pelajari apa sebenarnya hikmah dibalik “Sholat Dhuha”

Sholat dhuha adalah salah satu amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rosulullah SAW kecuali ada u-dzur/sakit.

Rosulullah SAW mewasiatkan tiga Perkara :

1. Shaum 3 (tiga) hari setiap bulan

2. Sholat Dhuha 2 (dua) rokaat, dan

3. Melaksanakan Sholat witir sebelum tidur. (Hr Bukhori 1981, Muslim 721)

“Wajib bagi setiap sendi-sendi salah seorang dari antara kalian untuk bersedekah setiap hari. Setiap tasbih adalah shodaqoh, setiap tahmid adalah shodaqoh, setiap tahlil adalah shodaqoh, setiap takbir adalah shodaqoh, amar ma`ruf adalah shodaqoh. Nahyi al-munkar adalah shodaqoh. Dan cukup menggantikan itu semua dua rakaat yang dilaksanakan di waktu dhuha”(HR.Muslim,No :720)

Rasulullah bersabda di dalam Hadists Qudsi,“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani).

“Barangsiapa yang masih berdiam diri di mesjid atau tempat shalatnya setelah shubuh karena melakukan I’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun bnyaknya melebihi buih di lautan.” (HR. Abu Daud).

“Barangsiapa melakukan sholat fajar, kemudian ia tetap duduk ditempat shalatnya sambil berdzikir hingga matahari terbit dan kemudian ia melaksanakan sholat dhuha sebanyak dua raka’at, niscaya Allah SWT, akan mengharamkan api neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya” (H.R.al-Baihaqi)

Rasulullah SAW bersabda, “di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab ad-dhuha (pintu dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada orang yang memanggil,” Dimana orang yang senantiasa mengerjakan sholat dhuha ? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.” ( H.R. at-Tabrani).

Waktu pelaksanaannya dimulai sejak naiknya matahari seukuran satu tombak/ + 1 meter atau sekitar 07.00 dan berakhir sebelum tergelincirnya matahari -sebelum masuknya waktu yang terlarang melaksanakan sholat- atau sesaat sebelum masuknya waktu dzuhur.

Ada beberapa waktu tidur yang dibenci Rosulullah, yaitu:
1. Tidur antara shalat subuh dan terbitnya matahari.
2. Tidur setelah shalat ashar.
3. Tidur sebelum shalat isya.

Semoga bermanfaat…. Amin